KM Manggelewa – Program pengembangan tanaman jagung yang digaungkan oleh Bupati Dompu H. Bambang M. Yasin, telah terbukti bahwa program tersebut telah membawa kesejahteraan bagi masyarakat di Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu.
Camat Manggelewa M. Rais HM. Taher, dalam acara sosialisasi rencana pembangunan Dam Rababaka Kompleks yang terletak di Desa Tanju, dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa ada isu yang coba dikembangkan oleh beberapa oknum masyarakat, bahwa program pengembangan tanaman jagung tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat. “Isu itu bohong belaka dan cenderung menyesatkan masyarakat,” katanya.
Hal itu ditegaskannya, berdasarkan fakta yang terjadi dikalangan masyarakat, usai panen jagung beberapa waktu lalu sejumlah masyarakat Kecamatan Manggelewa, mengaku meraih keuntungan yang cukup signifikan.
Bila dibandingkan dengan komoditi lain, komoditi jagung hasil produksinya lebih banyak dan pasar untuk komoditi tersebut juga tidak ada kesulitan.
Dia juga bercerita, ada salah satu warga masyarakat Desa Kampasimeci, sebelum adanya program pengembangan tanaman jagung, warganya itu berprofesi sebagai pencuri, setelah adanya jagung orang tesebut mencoba untuk menanam jagung diatas lahan 4 hektar, alhasil panen jagungnya cukup menggembirakan, sekitar 70 juta rupiah uang hasil penjualan jagung telah diterimannya….
Sejak saat itu, kata M. Rais orang tersebut bersumpah akan meninggalkan profesinya sebagai maling.
Dari hasil penjualan jagung pada musim tanam lalu, orang tersebut sudah mampu membeli lahan garapan secara labur seluas 1 hektar dan 1 unit sepeda motor. “Pada musim tanam mendatang, setelah panen orang itu bertekat akan mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji,” ujar Rais Bangga.
Dari pengalaman pribadinya, dirinya juga pada musim tanam yang lalu, sempat menanam jagung diatas tanah seluas 3 hekter, hasilnya cukup menggembirakan, dengan uang hasil penjualan jagung, dirinya telah membelikan 3 unit Laptop untuk anaknya yang masih kuliah. “Kalau tidak ada uang jagung, mana mungkin saya bisa membeli 3 unit laptop untuk anak saya,” katanya.
Camat Manggelewa M. Rais HM. Taher, dalam acara sosialisasi rencana pembangunan Dam Rababaka Kompleks yang terletak di Desa Tanju, dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa ada isu yang coba dikembangkan oleh beberapa oknum masyarakat, bahwa program pengembangan tanaman jagung tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat. “Isu itu bohong belaka dan cenderung menyesatkan masyarakat,” katanya.
Hal itu ditegaskannya, berdasarkan fakta yang terjadi dikalangan masyarakat, usai panen jagung beberapa waktu lalu sejumlah masyarakat Kecamatan Manggelewa, mengaku meraih keuntungan yang cukup signifikan.
Bila dibandingkan dengan komoditi lain, komoditi jagung hasil produksinya lebih banyak dan pasar untuk komoditi tersebut juga tidak ada kesulitan.
Dia juga bercerita, ada salah satu warga masyarakat Desa Kampasimeci, sebelum adanya program pengembangan tanaman jagung, warganya itu berprofesi sebagai pencuri, setelah adanya jagung orang tesebut mencoba untuk menanam jagung diatas lahan 4 hektar, alhasil panen jagungnya cukup menggembirakan, sekitar 70 juta rupiah uang hasil penjualan jagung telah diterimannya….
Sejak saat itu, kata M. Rais orang tersebut bersumpah akan meninggalkan profesinya sebagai maling.
Dari hasil penjualan jagung pada musim tanam lalu, orang tersebut sudah mampu membeli lahan garapan secara labur seluas 1 hektar dan 1 unit sepeda motor. “Pada musim tanam mendatang, setelah panen orang itu bertekat akan mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji,” ujar Rais Bangga.
Dari pengalaman pribadinya, dirinya juga pada musim tanam yang lalu, sempat menanam jagung diatas tanah seluas 3 hekter, hasilnya cukup menggembirakan, dengan uang hasil penjualan jagung, dirinya telah membelikan 3 unit Laptop untuk anaknya yang masih kuliah. “Kalau tidak ada uang jagung, mana mungkin saya bisa membeli 3 unit laptop untuk anak saya,” katanya.
0 comments:
Posting Komentar