06.18
0
KM Manggelewa -
Istilah ‘Begibung’ mungkin (terasa) asing ditelinga anak-anak suku Bima Dompu . Betapa tidak, tradisi Begibung jarang di liat bahkan mendengar namanya saja orang pasti heran, masyarakat suku sasak bukan saja di Lombok tapi suku sasak yang ada di Desa Nusa Jaya Kecamatan Manggelewa pun melakukan begibun atau makan bareng. Begibung sebagai sebuah terminologi dalam kehidupan bermasyarakat suku sasak Lombok yang ada di Lanci adalah sebuah aktifitas ‘makan bersama’ yang biasanya menggunakan pelepah daun pisang (terakhir nampan) sebagai wadah untuk menaruh nasi dengan hidangan lauk beraneka jenis. Lalu diatas pelepah daun pisang tersebut dan makan tidak mengunakan sendok cukup dengan cuci tangan saja ,masyarakat suku sasak terdahulu makan bersama dengan lauk yang sama tiada pembeda. Biasanya deretan orang yang begibung lumayan banyak sehingga menjadi pemandangan yang cukup menarik. Begibung memberikan pelajaran yang cukup berharga bagi masyarakat suku Sasak. Betapa kebersamaan itu menjadi sangat penting, perbedaan status tidak menjadi penghambat bahkan begibung melebur semua status sosial menjadi satu. Begibung juga memberikan pesan, betapa suku Sasak sangat toleran dan memberi satu sama lain. Itulah yang di lakukan oleh Warga Desa Nusa Jaya saat Kunjungan Wakil Gubernur NTB dan Rombongan pada minggu malam 19/7. Wakil Gubernur dan Rombongan Safari Ramdhan Propinsi yang di dampingi oleh Bupatai Dompu, Wakil Bupati Dompu, pejabat Pemda Dompu Tradisi begibung, adalah sejarah atau Tradisi masyarakat sasak Lombok sejak nenek moyan mereka hal ini tatap dilakukan setiap hari – hari besar Islam seperti saat sekarang ini ungkap Kades Nusa Jaya Sar'i. (opick)

0 comments:

Posting Komentar

Blogger templates