Ziarah Kubur, Antara Sunnah dan Bid’ah

KM Manggelewa - Ziara kubur sehabis Hari Raya   merupakan kebiasaan sebagian banyak Masyarakat Islam dan merupakan Ritual ke agamaan, seluruh umat islam di seluruh penjuru Dunia telah melakukannya. Pada Zaman pemulaan Islam berkembang Nabi Muhammad SAW melarang kaum muslimin menjiarahi kuburan. Larangan ini lantaran kehawatiran terjadinya kesirikan dan pemujaan terhadap Kuburan tersebut.

                Peringatan tersebut tidak hanya ditujukan kepada  para sahabat saat itu, tetapi juga kepada umat sekarang ini sebagai generasi berikutnya, ternyata apa yang di hawatirkan oleh Rasul Muhammad SAW memang terjadi saat ini. Di Zaman ini memang ada sebagian Kaum Muslimin yang salah dalam menerapkan Ziarah kubur. Mereka melakukan Ziarah kubur hanya sekedar mengikuti adat dan tradisi daerah. Sehinga syariat bercampur tradisi yang sesat.

                Sedangkan Ziarah kubur itu memiliki beberapa Manfaat antara lain:

1.       Dengan Ziarah kubur kita bisa mengin gat alam Akhirat (Kematian)

2.       Mendoakan keselamatan bagi orang- orang yang telah meningeal Dunia

3.       Untuk menghidupkan sunah yang telah diajarakan oleh Rasulullah SAW

4.       Untuk mendapatkan pahala dari sisi Allah.

Manfaat ini dapat di peroleh dengan sempurna apabila seseorang akan melakukan Ziara kubur harus mengetahui sunah dan tatacara berziarah kubur sesui dengan Syariat dan petunjuk Nabi SAW. (Opick)