KM Manggelewa -Benhur merupakan salah satu alat transportasi
tradisional di Kecamatan Manggelewa. Keberadaan benhur sebagai salah satu
warisan budaya memberikan ciri khas kebudayaan tersendiri yang kini masih terus
dilestarikan. Walaupun sudah banyak kendaraan bermotor Ojek misalnya yang lebih
cepat dan lebih canggih, tetapi pemanfaatan transportasi ini masih diminati
oleh masyarakat Manggelewa Hususnya dikalangan pelajar . Selain itu sarana
transportasi dengan tenaga kuda ini juga dapat dimodifikasi menjadi gerobak
penggangkut jagung, karena kotak benhur sudah dirancang untuk memliki dua
fungsi yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan pemanfaatannya apabila
dibutuhkan untuk mengangkut barang dan material lainnya maka, pemilik benhur
akan memodifikasi benhur menjadi gerobak dan membuka atapnya yang di ikat oleh
beberapa baut, setelah atapnya terbuka maka benhur akan berganti nama dan
berganti fungsi menjadi gerobak yang siap digunakan untuk mengangkut barang dan
material lainnya. Samad (40) kusir benhur/gerobak asal Desa Lanci Jaya ,yang
kami temuin kemarin, dalam sehari ia
dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan pendapatan mencapai 30 ribu
rupiah. “Lebih-lebih jika dihari kerja,” ujarnya polos. karena pemanfaat benhur
masih didominasi oleh Wargai dan para siswa yang berdomisili sekitar Desa
banggo, Soriutu,. Pria yang mengaku telah lebih dari 15 tahun melakoni
pekerjaannya sebagai kusir ini jika hari libur mensiasati dengan memanfaatkan
benhurnya sebagai gerobak untuk alat pengangkut material seperti Batu bata, dan
bahan bangunan lainnya. Gerobak juga masih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
tani sebagai sarana pengangkut pasca panen, selain lebih murah dan juga lebih
efisien untuk mengangkut hasil dari lokasi panen ke tempat penyinpanan masyarakat.
(Opick)
0 comments:
Posting Komentar