19.22
0
KM Manggelewa - Ngurisang dan salama loko merupakan tradisi turun-temurun suku Bima Dompu di Desa Doro kobo kecamatan kempo.
 Tradisi Boru honggo atau Ngurisan ini adalah bentuk dari rasa syukur orang tua yang telah mendapatkan keturunan/ anak, sebagi penerus silsilah keluarga dikemudian hari. Ngurisang berasal dari kata ”kuris ” atau cukur. Ngurisang  kadang disebut juga dengan  cukuran .
 Di Abiantubuh ngurisang

biasanya dilakukan  sebelum sholat idul fitrih atau idul adhar tapi lain dengan yang di lakukan oleh warga desa dorokobo kecamatan kempo.
Saat kami memintai keteranganya harwatin orang tua anak yang di cukurkan rambutnya menjelaskan kebeteluan ini ada acara salama loko maka kami langsung mengikut sertakan anak kami untuk di cukur.
 Ngurisang merupakan rangkaian acara Ta ngara kai ana  atau pemberian nama pada putra atau putri yang baru lahir. Sebagai tradisi , acara ini menjadi kewajiban para orang tua untuk terus menjalankannya ketika anak-anak mereka lahir baik laki atau perempuan, yang pertama, kedua atau seterusnya.  Acara ngurisang didahului dengan pembacaan barzanji  sambil pembacaan barzanji berlangsung, anak yang akan di cukur atau dikuris dibawa keliling jamaah yang menghadiri acara. Satu – persatu para jamaah diberi kesempatan untuk mencukur sang bayi, atau sekedar mengusap keningnya dengan air kembang yang telah disiapkan dalam sebuah nampan atau buah kelopa yang di lubangin. di dalam nampan tersebut biasanya terdapat air kembang, beberapa bunga rampai, beras kuning, gunting sebagi alat cukur, dan tanah. Yang paling penting pada acara tersebut adalah pemberian nama dan rangkaian doa oleh pemuka agama yang biasanya mengharapkan agar anak-anak yang dicukur atau di kuris menjadi anak yang Soleh, berbakti kepada orang tua, berguna bagi agama nusa dan bangsa.
Sedangkan selama loko atau doa selamat bagi ibu hamil agar, kehamilanya selamat sampai dia melahirkan nanti dan semoga anak yang di lahirkan menjadi anak yang seleh dan berbakti kepada orang tua.
Salama loko atau doa selamat ibu hamil biasanya di lakukan bila umur kehamilanya mencapai 7 – 8 bulan,dalam acara tersebut di sediakan nasi santon dan yang lebih utama adalah manggonco atau Rujak.

0 comments:

Posting Komentar

Blogger templates